Rahasiahuruf hijaiyah dalam ilmu hakikat ILMU HURUF DAN RAHASIANYA. March 18, 2016 KIRIMAN. Di nukhilkan di dari kitab Syumusul Anwar, syamsul ma'arif. kitab Syarah Doa Jawsyan Kabir Berikut terceritakan betapa sulitnya beliau mendapatkan do'a ini. "Ketahuilah wahai saudaraku yang membaca dan menghapalkan setiap malaikat asma, maka
Mengungkaprahasia dibalik angka. Labels. Number 10 (1) Number 1000 (1) Number 11 (1 supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu Dibentuk oleh 19 Huruf Hijaiyah yaitu : 1. Qaf =2. 2. Lam = 11
3 Izhar Syafawi Izhar syafawi terjadi ketika huruf mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyah, kecuali mim (م) dan ba (ب). Hukum bacaan izhar syafawi adalah dilafalkan dengan terang dan jelas. Posisi bibir mengatup ketika membaca mim sukun yang bertemu dengan huruf-huruf izhar syafawi. Contoh kata yang memuat kaidah izhar syafawi adalah: قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ (Dibaca
MengenalHuruf Hijaiyah Untuk Bisa Membaca Kitab Suci AL-Qur'an - 29 Huruf Hijaiyah yang Perlu Diketahui | kumparan.com. 30+ Contoh Mad Iwad dalam Al-Qur'an beserta Surat dan Ayatnya - Ilmu Tajwid Lengkap. Jumlah Huruf Hijaiyah dan Cara Membacanya yang Baik & Benar. Harakat, Tanda Baca dalam Al-Qur'an dan Cara Membacanya. Rahasia Huruf
MengenalHuruf Hijaiyah. Pada dasarnya, jumlah huruf hijaiyah ada 28 huruf tunggal, 29 ketika ditambah Hamzah, dan 30 jika memasukkan huruf rangkap Lam-Alif dan Hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Tiga puluh huruf hijaiyah tersebut terangkum dalam daftar berikut: ا : alif. ب : ba.
Bukuini berisi tentang rahasia sukses belajar pegon. Misalnya, dijelaskan tata cara menyambung huruf arab dengan mudah. Juga, berisi tentang pengenalan tulisan pegon, kunci-kunci huruf pegon dan contoh-coontohnya. Judul Buku: Rahasia Sukses Belajar Pegon Penulis: M Ibrahim Al-Fattahiyah Ukuran: 12,5 x 19,5 cm Tebal: 114 hlm Berat: 110 gr #pegon
ALFATH ayat 29) Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam "samudera" abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak
Jumlahjuz, surat, ayat dan huruf di dalam Al-qur'an. Salah satu hal yang harus kita ketahui mengenai al-qur'an adalah struktur isi atau struktur fisik dari Al-qur'an itu sendiri. Al-qur'an terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6,236 ayat. Mengenai jumlah ayat Al-qur'an memang masih menyisihkan perdebatan diantara beberapa ulama, salah
yXxlah. -Muqoddam Thoriqoh Tijani dan Khuwaidim Zawiyah Tarbiyah At Tijaniyah Jakarta, KH Muhammad Yunus A Hamid mengungkap rahasia Surah Al-Fatihah dan keutamaannya. Sebagaimana Imam Al-Ghazali menyebutkan salah satu Hadis Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda “Tiada shalat yang sah tanpa membaca surat Al-Fatihah”. Di dalam Surat Al-Fatihah terdapat banyak keutamaan. Di antaranya dijuluki dengan 3 nama yaitu 1 Faatihatul-kitaab pembuka Kitab Al-Qur’an, 2 Ummul Qur’an Induknya Al-Qur’an, 3 Sab’u-Matsani karena Surat Al-Fatihah turun kepada Nabi Muhammad sebanyak 2 kali, di Madinah dan di Makkah. Adapun Rahasia Surat Al-Fatihah yang Tidak Terdapat 7 Huruf Hijaiyah 1. Huruf ث = karena ث itu adalah nama sebuah kehancuranاسم الثبور Barang siapa yang membaca Surah Al-Fatihah dia selamat, terbebaskan dari kehancuran, kebinasaan. 2. Huruf ج = karena ج itu adalah nama sebuah neraka اسم الجهنم Barang siapa yang membaca surat Al-Fatihah dia akan selamat dari neraka jahannam. 3. Huruf خ = karena خ itu adalah nama sebuah rasa takut اسم الخوف Dan barang siapa yang membaca Surat Al-Fatihah, Allah Ta’ala pelihara dia dari rasa takut di hari kiamat. Halaman 1 2
Huruf Hijaiyyah bukan hanya digunakan sebagai media untuk komunikasi, namun para Sahabat Nabi dan Ulama-ulama sholeh sudah menerangkan rahasia nya. Berikut ini beberapa diantaranya yang kami ambil dari beberapa sumber yang dapat diyakini kebenarannya. "Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mu'min. Allah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." QS. AL-FATH ayat 29 Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali… Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak Tubuh kita dan segala benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu. Meski atom bukanlah elemen terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom ini. Inti atom nucleus merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir debu di pusatnya. Hebatnya, sebutir debu ini membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali. Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa. Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu! Sebutir garam terdiri dari banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera. Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di dalamnya. Juga kita dan semua benda-benda. Wujud kita sejatinya selalu berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya Bahr al-Qudrah… Kaf Ha Yaa 'Ain Shood Yaa Siin Alif Lam Miim Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi. Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW "apa faedah dari huruf hijaiyah ?" Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”. Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”. Lalu Ali berkata “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”. Kemudian Ali berkata “Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh, Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya. Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya, adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia” Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya. Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang. Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya. Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat, Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan. Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Zay artinya hiasan penghambaan. Sin artinya Maha mendengar dan melihat. Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya. Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya. Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat. Tha artinya Yang suci dan mensucikan, Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda. Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya. Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya. Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan. Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya. Mim artinya pemilik semua kerajaan. Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya. Adapun waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan. Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya. Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya. Adapun ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”. Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”. Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam. Dari Ibrahim bin Khuttab, dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota ad Dainur, dari Farat bin as Saib dari Maimun bin Mahran, dari Ibnu Abbas dan sanadnya Rosulullah SAW, ia berkata “Segala sesuatu ada penjelasan tafsirnya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”. Kandungan empat unsur alam semesta dalam huruf hijaiyah, yaitu Unsur api alif, haa’, tha’, shad, mim, fa’, syin. Unsur udara ba’, wawu, ya’, nun, shat, ta’, dha’. Unsur air jim, za’, kaf, sin, qaf, tsa’, zha’. Unsur tanah ha’, lam, ain, ra’, kha’, ghain. 30 kunci huruf hijaiyah yang berada di tubuh manusia yaitu 1. alif = hidung 2. ba" = mata 3. ta" = tempat matalubang tempat mata 4. tsa" = bahu kanan 5. jim = bahu kiri 6. ha = tangan kanan 7. kha = tangan kiri 8. dal = telapak tangan kanan dan kiri 9. dzal = kepala dan rambut 10. ro" = rusuk kanan 11. zai = rusuk kiri 12. sin = dada kanan 13. syin = dada kiri 14. shod = pantat kanan 15. dhod = pantat kiri 16. tho" = hati 17. zho" = gigi 18. ain = paha kanan 19. ghoin = paha kiri 20. fa" = betis kanan 21. kof = betis kiri 22. kaf = kulit 23. lam = daging 24. mim = otak 25. nun = nur/cahaya 26. wau = telapak kaki kanan dan kiri 27. HA" = sungsum tulam 28. lam alif = manusia utuh 29. hamzah = memenuhi segala 30. ya" = mulut/manusia Affirmasi Ya ALLAH saya minta kunci dengan ................... contoh Ya ALLAH saya minta kunci dengan ALIF contoh Ya ALLAH saya minta kunci dengan Hamzah 30 kunci dipakai untuk membersihkan bagian bagian tubuh dari hal -hal yang tubuh dapat berfungsi tentunya meningkatkan tingkat kita dalam hal dunia dan spiritual.. Nb. Artikel ini sekedar sebagai referensi bahan kajian untuk seluruh praktisi QUANTUM TRANCEFORMASI NAQS DNA. Dan sebenarnya masih banyak lagi kajian mengenai ilmu huruf ini, yaitu diantaranya mengenai ilmu khodam huruf dan lain sebagainya Yang mana kajian itu tidak saya tampilkan di sini karena sudah terlalu jauh dari prinsip dasar NAQS DNA. Huruf hijaiyah itu adalah Intisari Asma-asma Allah Ta’ala. Hanya Allah swt, saja yang Maha Mengetahui rahasianya. Bila ada seorang Ulama Sufi dibukakan rahasia huruf, itu pun masih sebagian kecil sekali, dibanding samudera rahasia huruf itu sendiri. Allah swt, tidak memerintahkan kita agar menyelidiki rahasia-rahasia ghaib yang tersembunyi dibalik huruf-huruf hijaiyah. Kecuali jika Allah swt, menghendaki hambaNya untuk mengetahuinya, Allah swt membukakan hijab huruf itu. Dan itu pun hanya kurang dari setetes samuderaNya hakikat huruf yang tiada hingga. Oleh karena itu, janganlah kita membatasi diri terhadap rahasia & karunia ilmu dari Allah swt. INILAH BEBERAPA PRINSIP DASAR METHODE NAQS DNA “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Yunus 57 “Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Al-Isra` 82 “Katakanlah Al-Qur`an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman’.” Fushshilat 44 “Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur`an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” Al-Hasyr 21 Dari Syifa` bintu Abdullah radhiallahu anha Ø£َÙ†َّÙ‡َا Ùƒَانَتْ تُرْÙ‚ِÙŠ ÙِÙŠ الْجَاهِÙ„ِÙŠَّØ©ِ، ÙَÙ„َÙ…َّا جَاءَ اْلإِسْلاَÙ…ُ، Ù‚َالَتْ لاَ Ø£َرْÙ‚ِÙŠ ØَتَّÙ‰ اسْتَØ£ْذَÙ†َ رَسُÙˆْÙ„َ اللهِ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ. ÙَØ£َتَÙŠْتُÙ‡ُ ÙَاسْتَØ£ْذَÙ†ْتُÙ‡ُ. ÙَÙ‚َالَ عَÙ†ْÙ‡َا رَسُÙˆْÙ„ُ اللهِ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ ارْÙ‚ِÙŠ Ù…َا Ù„َÙ…ْ ÙŠَÙƒُÙ†ْ ÙِÙŠْÙ‡َا Ø´ِرْÙƒٌ “Dahulu dia meruqyah di masa jahiliyyah. Setelah kedatangan Islam, maka dia berkata Aku tidak meruqyah hingga aku meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.’ Lalu dia pun pergi menemui dan meminta izin kepada beliau. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya Silahkan engkau meruqyah selama tidak mengandung perbuatan syirik’.” HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban, dan yang lainnya. Al-Huwaini berkata “Sanadnya muqarib.” Ibid, hal. 220. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf." HR. At-Tirmidziy 5/175, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/9 serta Shahiihul Jaami' Ash-Shaghiir 5/340
DocumentsReligion & SpiritualityIslam0% found this document useful 0 votes264 views42 pagesOriginal Titlerahasia hurufCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes264 views42 pagesRahasia HurufOriginal Titlerahasia huruf “Islam profoundly implies there is always more than meets the eye.” ~ Amira El-Zein Besides reading and reciting the Quran it is common practise in Islam to recite and write down the most beautiful names of God to be protected from wickedness and evil, including wicked Jinn. It also is a common belief that the drawing and repetation of the Ism allah al- a’azam The Greatest Name of God protects a person against misfortune and from the evil eye. What exactly the Greatest Name of God is, is contested. A particular Iranian version of the Ism allah al- a’azam is drawn out in the logo of this blog. It can not be said, but is rather a complex combination of letters and symbols that derive power and meaning through initiatic knowledge see also Ism allah al- a’azam is believed to be above all other names of God in power and perfection. However, as mentioned, there are different understandings about the Ism allah al- a’azam in the Islamic world. We were given our Ism allah al- a’azam as talisman by a elder Shaykh and we carry it in multiple forms. “Each letter of the Arabic script has it’s particular power derived from being linked to the four elements, to the heavens and the lower worlds, to numbers and to either light or darkness.” Magical Islam also uses individual Arabic letters to chase away evil and jinn. Arabic letters can be written disconnected on talismans and amulets, which is believed to increase their power, as every letter represents it’s own intrinsic force, and behaves as a unique and living field of enery. The famous Islamic magican Al-Buni maintained Arabic letters have their own kingdoms, their own traditions and their own secrets. Each letter has it’s own servants and it’s own rulers and he deems them “a nation amongst nations”. He also maintains that one should not use them in magic if one does not know their meaning. Each letter of the Arabic script has it’s particular power derived from being linked to the four elements, to the heavens and the lower worlds, to numbers and to either light or darkness. The letters of light for example produce love and unity, while the letters of darkness generate hatred and war. Hence, each letter is used for a specific purpose, against specific diseases and for or against certain jinn. Muslim alchemists and magicans indicated for example that the letter Aleph is connected to the beginning of creation. It is supreme because it’s origin is in the Divine Name of Allah himself. All of this reminds us that “in the beginning was the word”. “All letters in Arabic bear a deep and multi-faceted meaning and it is diffiuclt for outsiders to grasp the constant interchange between the manifest and the invisible and the concept of multiple worlds that is at the heart of the Muslim vision of existence.” Ibn Arabi went even further in his study of the letters and described them not only as nations but as the Imams leaders of words which points to their role in guiding humans to knowledge and spiritual awakening. He cateogorized them into four levels. The first level is the Divine sphere, composed of letters such as aleph and lam . The second level belongs to humans and to letters such as nun , sad and dad . The third level belongs to Jinn and to letters such as ayn , ghayn , sin, shin and quaf . Finally, the fourth level is that of angelic letters. Ibn Arabi also claimed that each letter has two meanings because it manifests both in the visible and in the invisible realm. A particular story is relating to Al-Buni and his use of the letter quaf . He asks to do the following Write the letter quaf and place it in a semi-circle. Sit in this semi-circle and no flying or diving jinn can ever harm you. It is often asserted that the letter quaf also belongs to the qalb heart, to the holy Qu’ran and to the qalam the pen. It is indeed so, that all letters in Arabic bear a deep and multi-faceted meaning and it is diffiuclt for outsiders to grasp the constant interchange between the manifest and the invisible and the concept of multiple worlds that is at the heart of the Muslim vision of existence. It profoundly implies there is always more than meets the eye. The Hidden Sciences in Islam JEAN CANTEINS We propose to bring to light the spiritual significance of the "hidden sciences," but not to delve into these sciences, for that would not be possible in the space allotted. These sciences are represented in most traditions under the names alchemy, astrology, etc., and some authors, such as P. Ruska and J. Kraus, have made known the essentials of the Islamic domain in such a way that it is not at all a terra incognita . The Islamic specificity of these sciences does not differentiate them a great deal from their Occidental or Far Eastern equivalents. The terminology is not an obstacle inasmuch as one makes use of the Greek, which the Arabic copies to a large extent in this domain. By "hidden sciences" al- 'ulūm al -khafiyyah must be understood diverse traditional sciences that for reasons intrinsic esoteric sciences taught by means of the oral tradition or extrinsic sciences that modernism has relegated to the rank of out-of-date disciplines and has placed in obsolescence, with the result that what one can know of them-especially of the texts that are incomprehensible for want of the necessary deciphering or because of ignorant scribes-is presented as a degraded residue and in many cases as practically unusable do not figure in the programs of universities and are not made the subjects of official instruction. That is not to say, however, that these sciences do not make up or no longer make up part of the patrimony of Islam. The magisterial transmission has not entirely ceased, even though today it resembles a clandestine teaching nourishing a subterranean current that is difficult to discern. It must be remembered that Sufism no longer has an official status in a number of Muslim countries; although it is not overtly prohibited, it has only an officious character in those lands. The Sufi milieus have been the conservatories of an authentic tradition of certain of these sciences, and although this tradition is no longer integral, it is not fossilized. This presence and perennity relative to the interiority and to the protective shelter of Sufism are explained by the congruence of finalities, but pertain as well without doubt to the fact that these sciences offer the appropriate means of expressing esoteric truths-and whoever says esoterism says "polysemy"-which modern sciences, with their unequivocal stance, are lacking. Indeed, Sufism has an elaborate terminology that is sufficient in itself, but the act of signifying is a demanding process. One must understand that the Sufi authors-and not the least of them-had utilized the resources of these sciences in order to expose certain views with the desired precision, tonality, or suggestive profundity. We think here most particularly of the science of letters al-jafr. This sacred science-characteristic of the Semitic world-is considered to be the key to all the other sciences, and for this reason we give it preference. In Islam as elsewhere, these sciences, inasmuch as they are manifestations of suprarational thought, appear to be experiencing a rebirth of interest in them. It is deplorable that the literature to which they give rise resorts too often to occultism, but what is important, and is to be stressed, is the significance of the "return swing of the pendulum" which this rebirth marks. Taking into account the extreme richness of the Arab and Persian patrimony in these matters, it is not utopian to look for the flourishing of these forms of "analogous thought," which are, in the final analysis, the sciences called "hidden." Every "analogist" will rejoice in this. The Science of Letters The science of letters, which rests on a sacred language, has necessarily a metaphysical foundation. This consists in comparing the universe to a book in which the letters are "Immutable Essences." From these Divine Essences or Ideas results the Book of the World, which is compared to the Logos. This Book is still called the "cosmogonic Quran" al- qur'ān al - takwīnī, as opposed to the Quran composed of a collection of revealed verses al- qur'ān al - tadwīnī. This "genesis" of the cosmos takes as its basis the celebrated hòadīth "I was a Hidden Treasure [kanz, a word with the same initial letter as kun, "Be!", the creative command, as Ibn 'Arabī remarked] and I desired to be known; therefore, I created the world." This "Hidden Treasure" corresponds, in the process under consideration and in conformity with scriptural symbolism, to the formless and primordial point prior to the emanation, properly speaking, of the letters of the alphabet. 1 Limiting oneself to the Islamic domain because one encounters parallel formulations in Philo of Alexandria, the gnostic Marcos, and many others, one finds this doctrine mentioned in the celebrated mystical poem the >Gulshan- i rāz The Rose Garden of Divine Mysteries of Shabistarī. "For the one whose soul is the place of theophany, the whole of the universe is the Book of God Most High. The accidents are His vowels and the substance His consonants" verses 200-209. Paraphrasing the Ikhwān al - Safā', Y. Marquet was able to write in a more elaborate manner The Universe is the Book written by the Pen... on the Tablet... or, if one wishes, they are the Forms which by virtue of Divine Will the Universal Intellect furnishes to the Universal Soul. The lines bursting forth from this Book preserve its content "It is through them that the emanation of their powers will be made" on that which is above the celestial sphere. In fact, beginning with these lines and emanating from them, the simple and luminous spiritual "things" will be formed which will be found in the echelons subordinate to the Universal Soul. Then each of these lines will be established at a rank from which it will not depart; they will remain ordered in their respective places like those of a real book.... 2 The best summation, however, is given us by Ibn 'Arabī in terms that will allow us to dispense with other quotations The Universe is a vast book; the characters of this book are all written, in principle, with the same ink and transcribed on to the eternal Table by the Divine Pen; all are transcribed simultaneously and inseparably; for that reason the essential phenomena hidden in the "Secret of Secrets" were given the name of "transcendent letters." And these transcendent letters, that is to say, all creatures, after having been virtually condensed in the Divine Omniscience, were carried down on the Divine Breath to the lower lines and composed and formed the manifested Universe." 3